Logo Agung Firmansyah
Back to Blog

445 views

Menulis Itu Buang Waktu! Dulu Saya Percaya Itu, Tapi Sekarang?

April 3, 2025 - 3 min read

Menulis Itu Buang Waktu! Dulu Saya Percaya Itu, Tapi Sekarang?

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian."

-Pramoedya Ananta Toer-

Mengapa baru hari ini Menulis?

Saya sudah belajar sangat lama dunia Teknologi sekitar sejak tahun 2018, lalu mulai sangat serius menekuni semenjak pandemi, dari tahun ke tahun muncul pertanyaan "Kok orang-orang bisa percaya diri untuk menulis di level-nya yang masih dasar?", "Apakah orang-orang hanya ingin pamer bahwa dia pintar?", atau "Apa tujuan mereka menulis?".

Dari prasangka buruk itulah, saya berpikir buruk bahwa orang-orang menulis karena ingin terlihat pintar, cerdas, memiliki wawasan yang luas padahal yang mereka tahu hanya dasar dari yang mereka dalami. Karena pribadi saya tidak terlalu suka ketika diri saya sendiri membahas sesuatu yang saya belum pahami atau dasar menurut saya.

Namun, mulai detik ini Saya mendeklarasikan bahwa Menulislah apapun yang kamu tahu dan tidak tahu, jangan khawatir!. Begitulah detik ini saya mulai mendeklarasikan diri saya untuk selalu menulis dan mencatat apa yang saya tahu dan saya akan bagikan untuk orang lain entah berguna atau tidak itu urusan ke-999.

Sang Perfeksionis

Dulu selalu berpikir bahwa kalau mau membagikan ilmu saya harus mengerti lebih dulu sampai dalam. Contoh kita tau tentang Javascript dari A belum sampai pada tahap ke Z maka saya enggan membagikan mengenai A. Lantas mau sampai kapan kita menunggu moment kita sampai ke Z?.

Tahun demi tahun, semua terasa bahwa untuk mencapai ke Z itu bukan hal mudah, lantas yang sudah kita dalami A sampai X kemana? bisa saja hilang, lupa, dan tidak ada dorongan untuk mencapai ke level teratas. Sadar akan hal itu yang membuat saya berpikir, itu adalah kepribadian perfeksionis yang dimana kita selalu ingin sempurna seolah titik di sebuah kertas putih tidak boleh kita biarkan maka perlu waktu untuk menghapus titik tersebut.

Hal itu yang membuat waktu dan kesempatan yang kita yang lain tidak terbentuk. Kenapa? Karena kita menunggu sampai kita bisa ke Z sementara yang telah kita lalui dari A sampai X tidak kita abadikan dalam bentuk tulisan apalagi jika kita berbagi ilmu kepada orang lain. Justru hal tersebut makin sangat berguna dan menambah kita dalam mengingat apa yang telah kita lalui.

Minimum Viable

Kepribadian perfeksionis tidak selama nya buruk, tetapi alangkah baiknya jika harus berpatokan pada Minimum Viable. Minimum Viable adalah sesuatu hal yang minimal layak untuk orang lain, artinya tidak harus semua ide atau hal harus penuh sampai terwujud. Minimum Viable banyak digunakan ketika membuat Product sering disebut MVP (Minimum Viable Product), bisa juga bagi seorang konten kreator MVV (Minimum Viable Video).

Minimum Viable contohnya untuk diri saya sendiri adalah ketika saya mempelajari A, maka saya bisa membagikan A kepada orang lain yang saya ketahui, tidak usah sampai saya mempelajari terlebih dahulu ke Z. Minimal apa yang dikonsumsi orang layak untuk dirinya dan berguna bagi dirinya sendiri pada saat itu.

Perfeksionis Tidak Selamanya Buruk

Kadang beberapa orang masih menganggap semua hal harus perfeksionis, apakah itu buruk?. Tak selamanya perfeksionis itu buruk, mungkin dalam beberapa hal perfeksionis itu berguna. Bahkan perfeksionis memiliki nilai mahal karena semua yang dibuat atau dikerjakan sangat sempurna.

Itu menjadi nilai yang sangat luar biasa, namun perlu diperhatikan tergantung apa yang menjadi urgensi, jikalau memang urgensi maka tidak sepatutnya kita perfeksionis, tapi balik lagi kita menerapkan Minimum Viable, jika semua hal minimal sudah tercapai kita bisa melanjutkan untuk menyempurnakan di sela waktu yang ada.

Kesimpulan

Beberapa hal yang saya sampaikan mengenai keresahan saya kenapa tidak menulis dan membagikan kepada orang lain ini amat tidak sangat penting untuk orang lain, bahkan kalian bisa mengabaikan artikel ini, berguna atau tidak untuk kalian itu tidak harus saya perhatikan, jika berguna dan menambah wawasan dan motivasi itu baik buat kalian.